
Sumber: freepik.com
Hai sobat Omah Fakta! Sempat dengar sebutan depresiasi dalam dunia bisnis? Buat yang masih awam, jangan takut, kita bakal bahas dengan metode yang santai serta gampang dimengerti. Depresiasi merupakan salah satu konsep berarti dalam akuntansi bisnis yang berkaitan dengan penyusutan nilai peninggalan bersamaan waktu. Ayo, ikuti uraian lengkapnya supaya kalian kian mengerti!
Apa Itu Depresiasi?
Depresiasi merupakan proses pengurangan nilai peninggalan senantiasa dalam bisnis akibat pemakaian, umur, ataupun aspek yang lain. Misalnya, bila kalian mempunyai mesin penciptaan, mobil operasional, ataupun perlengkapan kantor, nilai beberapa barang ini hendak menurun bersamaan waktu. Depresiasi ini dicatat dalam laporan keuangan buat mencerminkan nilai sesungguhnya dari peninggalan yang dipunyai industri.
Kenapa Depresiasi Berarti dalam Bisnis?
Depresiasi berarti sebab menolong bisnis menghitung nilai peninggalan dengan lebih akurat. Tanpa mencatat depresiasi, laporan keuangan dapat nampak kurang realistis sebab peninggalan hendak terus tercatat dengan nilai awal mulanya. Tidak hanya itu, depresiasi pula bermanfaat buat perencanaan pajak, sebab bayaran penyusutan bisa dikurangkan dari pemasukan kena pajak, yang pada kesimpulannya dapat kurangi beban pajak industri.
Gimana Metode Menghitung Depresiasi?
Terdapat sebagian tata cara yang biasa digunakan buat menghitung depresiasi peninggalan, di antara lain tata cara garis lurus, tata cara saldo menyusut, serta tata cara jumlah angka tahun. Tata cara garis lurus merupakan yang sangat simpel, di mana nilai peninggalan dipecah dengan usia khasiatnya. Misalnya, bila kalian membeli mesin dengan harga Rp100 juta dengan usia khasiat 10 tahun, hingga depresiasinya Rp10 juta per tahun.
Akibat Depresiasi terhadap Keuangan Bisnis
Depresiasi dapat mempengaruhi laporan keuangan, paling utama dalam aspek laba rugi serta neraca keuangan. Bila tidak memperhitungkan depresiasi, industri dapat nampak lebih menguntungkan daripada yang sesungguhnya. Kebalikannya, dengan mencatat depresiasi, industri bisa merancang penggantian peninggalan di masa depan dengan lebih baik.
Tipe Peninggalan yang Hadapi Depresiasi
Tidak seluruh peninggalan hadapi depresiasi. Umumnya, yang hadapi penyusutan merupakan peninggalan senantiasa semacam kendaraan, perlengkapan, mesin, serta bangunan. Tetapi, terdapat pula peninggalan yang malah bertambah nilainya bersamaan waktu, semacam tanah, sehingga tidak dihitung selaku peninggalan yang hadapi depresiasi.
Gimana Metode Menanggulangi Depresiasi?
Meski depresiasi tidak dapat dihindari, terdapat sebagian langkah yang dapat dicoba buat meminimalkan akibatnya. Salah satunya merupakan dengan melaksanakan perawatan serta pemeliharaan peninggalan secara berkala supaya usia khasiatnya lebih panjang. Tidak hanya itu, industri pula dapat membuat anggaran buat penggantian peninggalan baru supaya operasional senantiasa berjalan mudah.
Depresiasi serta Keputusan Bisnis
Dalam dunia bisnis, menguasai depresiasi dapat menolong pengusaha dalam mengambil keputusan yang lebih baik. Misalnya, saat sebelum membeli peninggalan baru, berarti buat menghitung ditaksir depresiasi serta akibatnya terhadap laporan keuangan. Dengan begitu, industri dapat mengelola investasi dengan lebih teliti.
Depresiasi dalam Pajak Perusahaan
Depresiasi pula berakibat pada pajak yang wajib dibayar industri. Pemerintah umumnya mengizinkan bisnis buat mencatat depresiasi selaku pengurang pajak, yang berarti industri dapat mengirit bayaran. Oleh sebab itu, menghitung depresiasi dengan benar dapat jadi strategi buat memaksimalkan pengeluaran pajak.
Kesimpulan
Depresiasi merupakan perihal yang berarti dalam bisnis sebab mencerminkan penyusutan nilai peninggalan bersamaan waktu. Dengan menguasai konsep ini, owner bisnis dapat mengelola keuangan dengan lebih baik, merancang investasi peninggalan dengan pas, dan memaksimalkan pengeluaran pajak. Mudah- mudahan postingan ini menolong kalian menguasai depresiasi lebih dalam!