Omah Fakta – Pada Senin malam, Hamas mengonfirmasi kedatangan delegasi seniornya yang dipimpin oleh Ketua Dewan Syura, Mohamed Darwish, di Kairo, Mesir. Delegasi tersebut datang untuk melakukan kunjungan resmi dengan tujuan utama membahas penerapan kesepakatan gencatan senjata yang telah disepakati serta langkah-langkah terkait pertukaran tahanan antara Israel dan Palestina.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Hamas, mereka menyatakan bahwa delegasi tersebut dijadwalkan untuk bertemu dengan pejabat-pejabat Mesir guna meninjau perkembangan terkini mengenai pelaksanaan perjanjian gencatan senjata dan tahap-tahap pertukaran tahanan. Gencatan senjata yang dimulai pada 19 Januari 2025 ini mencakup kesepakatan untuk pertukaran tahanan antara pihak Palestina yang ada di Gaza dan tahanan Palestina yang kini mendekam di penjara-penjara Israel.
Perjanjian gencatan senjata tersebut akan dilaksanakan dalam tiga tahap. Tahap pertama, yang berlangsung selama 42 hari, mencakup pembebasan 33 tawanan Israel, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia. Sebagai balasan, Israel berjanji akan membebaskan antara 1.700 hingga 2.000 tahanan Palestina secara bertahap.
Proses perundingan untuk dua tahap berikutnya dijadwalkan dimulai pada hari ke-16 dari perjanjian gencatan senjata ini. Sebagai bagian dari implementasi kesepakatan ini, pada hari pertama perjanjian, dilaksanakan pertukaran tahanan pertama yang melibatkan pembebasan tiga wanita Israel yang disandera oleh Hamas. Sebagai imbalannya, Hamas menerima 90 tahanan Palestina yang terdiri dari anak-anak, wanita, dan beberapa lainnya yang berasal dari wilayah Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem.
Selanjutnya, Hamas menyampaikan bahwa delegasi tersebut juga akan bertemu dengan beberapa tahanan Palestina yang telah dibebaskan pada Sabtu lalu. Pada tanggal tersebut, Israel membebaskan 200 tahanan Palestina yang dipulangkan ke Tepi Barat dan Gaza. Sebanyak 70 tahanan lainnya dideportasi ke Mesir sebagai bagian dari gelombang kedua dalam tahap pertama perjanjian ini.
Hamas kemudian melakukan balasan dengan membebaskan empat tentara wanita Israel yang sebelumnya disandera. Menurut laporan dari Radio Tentara Israel, 114 tahanan Palestina dibebaskan dari Penjara Ofer dan dipindahkan ke Ramallah di Tepi Barat, sementara 16 orang lainnya dibebaskan ke Gaza. Sejumlah 70 tahanan lainnya dikirim ke Mesir, bagian dari kesepakatan tahap pertama ini.
Saat ini, Israel diketahui masih menahan lebih dari 10.300 tahanan Palestina, sementara sekitar 96 tawanan Israel berada dalam tahanan di Gaza. Dengan adanya pembicaraan intensif antara delegasi Hamas dan pejabat Mesir, diharapkan dapat tercapai kesepakatan lebih lanjut mengenai pertukaran tahanan dan penerapan gencatan senjata yang berkelanjutan.
Delegasi Hamas yang hadir dalam pertemuan di Kairo terdiri dari sejumlah tokoh senior, termasuk Khaled Meshaal, Khalil al-Hayya, Zaher Jabarin, Nizar Awadallah, Mohammed Nasser, dan Ghazi Hamad, yang juga merupakan bagian dari tim negosiasi utama. Mereka diharapkan akan berperan penting dalam memastikan bahwa kesepakatan yang sudah disepakati dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan.