Omah Fakta – Setelah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tajam hingga memicu penghentian sementara perdagangan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), Presiden Prabowo Subianto mengundang sejumlah menteri untuk menghadiri rapat di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu sore. Beberapa pejabat yang hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, serta Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan.
Airlangga menjadi pejabat pertama yang tiba di Istana dan sempat memberikan tanggapan singkat kepada awak media terkait tujuan rapat tersebut. Ia menyebut bahwa dalam pertemuan itu, pemerintah akan mendengarkan masukan dari Dewan Ekonomi Nasional. Meski tak menjelaskan lebih lanjut mengenai agenda yang akan dibahas, ia menegaskan bahwa kehadirannya bertujuan untuk mendapatkan wawasan dari DEN mengenai kondisi ekonomi saat ini.
Tak lama setelah Airlangga tiba, Sri Mulyani juga memasuki Istana. Namun, ia memilih untuk tidak memberikan keterangan kepada media dan hanya melemparkan senyum saat melewati para jurnalis. Beberapa saat kemudian, Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan turut hadir, tetapi ia juga enggan mengungkapkan isi pertemuan sebelum rapat selesai. Ia hanya menyampaikan bahwa keterangannya akan diberikan setelah pembahasan di dalam berlangsung.
Krisis yang sedang dihadapi pasar saham nasional menjadi perhatian utama dalam pertemuan tersebut. BEI sebelumnya telah mengambil langkah penghentian sementara perdagangan (trading halt) setelah IHSG mengalami penurunan lebih dari 5 persen dalam satu sesi perdagangan. Keputusan ini diambil pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS) pada Selasa (18/3), sebagai upaya untuk mencegah kepanikan lebih lanjut di pasar.
Pada penutupan sesi pertama perdagangan hari itu, IHSG tercatat mengalami pelemahan signifikan sebesar 395,87 poin atau 6,12 persen, sehingga turun ke level 6.076,08. Sementara itu, indeks LQ45 juga ikut terdampak dengan penurunan 38,27 poin atau 5,25 persen, yang membuatnya bertengger di posisi 691,08.
Tekanan terhadap IHSG terus berlanjut hingga sesi perdagangan sore, meskipun laju penurunannya sedikit mereda. Pada penutupan perdagangan Selasa (18/3) sore, IHSG kembali ditutup dengan pelemahan sebesar 248,56 poin atau 3,84 persen ke level 6.223,39. Indeks LQ45 pun masih mencatatkan penurunan sebesar 20,34 poin atau 2,79 persen, sehingga bertahan di level 709,01.
Anjloknya IHSG dalam perdagangan kali ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor, baik domestik maupun asing. Sejumlah faktor global dan domestik diduga menjadi pemicu utama dari pelemahan ini. Oleh karena itu, langkah pemerintah dalam menanggapi situasi ini menjadi sangat krusial untuk menjaga stabilitas pasar dan kepercayaan investor.
Dengan adanya rapat mendadak yang digelar di Istana, para pelaku pasar menantikan kebijakan atau langkah strategis yang akan diumumkan pemerintah guna mengatasi tekanan di pasar modal. Keputusan yang diambil dalam pertemuan ini diharapkan mampu meredakan kekhawatiran serta memberikan kepastian terhadap arah kebijakan ekonomi ke depan.