Omah Fakta – Pembangunan infrastruktur di Kota Nusantara, ibu kota baru Indonesia yang terletak di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, terus mengalami percepatan. Upaya ini dilakukan oleh Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) melalui berbagai kerja sama investasi dengan sektor swasta guna mendukung pengembangan kota yang modern dan berkelanjutan.
Komitmen percepatan pembangunan ini diwujudkan dalam bentuk perjanjian kerja sama antara OIKN dan investor. Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, Agung Wicaksono, menyampaikan bahwa kerja sama tersebut menjadi bukti nyata bahwa pengembangan infrastruktur serta fasilitas pendukung Kota Nusantara dilakukan secara serius. Menurutnya, langkah tersebut merupakan bagian dari visi besar dalam menjadikan Kota Nusantara sebagai pusat pemerintahan sekaligus kota modern yang berkelanjutan.
Strategi yang diterapkan OIKN juga sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, yang menegaskan bahwa sektor swasta memiliki peran penting dalam pembangunan infrastruktur ibu kota baru. Hal ini telah diatur dalam Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Nomor 6 Tahun 2022, yang mengatur skema investasi swasta untuk mempercepat pengembangan berbagai fasilitas di Kota Nusantara.
Sejak 2023 hingga 2024, delapan kali peletakan batu pertama telah dilakukan sebagai tanda dimulainya pembangunan gedung-gedung baru di Kota Nusantara. Selama periode tersebut, investasi yang masuk telah mencapai Rp58,4 triliun, jumlah yang mencerminkan kepercayaan tinggi dari investor terhadap proyek ibu kota baru Indonesia ini.
Sejumlah proyek investasi yang kini sudah beroperasi di Kota Nusantara antara lain Hotel Swissotel Nusantara, Rumah Sakit Mayapada, dan Rumah Sakit Hermina, yang mulai melayani masyarakat sejak 2024. Menurut Agung Wicaksono, proyek-proyek ini merupakan hasil kerja keras para investor pelopor. Oleh karena itu, diharapkan semakin banyak investor yang turut serta dalam pembangunan Kota Nusantara dengan menandatangani perjanjian kerja sama baru.
Saat ini, lima investor telah resmi menandatangani perjanjian kerja sama untuk berkontribusi dalam pengembangan infrastruktur di ibu kota baru Indonesia. Total nilai investasi yang telah disepakati mencapai Rp2,42 triliun. Beberapa perusahaan yang telah terlibat dalam investasi tersebut antara lain PT Citadel Group Indonesia, PT Berkat Kalimantan Abadi, PT Perintis Pondasi Teknotama, PT Perintis Power Investment, serta PT Sentra Unggul Nusantara.
Sebagai bagian dari upaya percepatan pembangunan di berbagai sektor, OIKN telah menempati City Hall Kantor OIKN, yang berlokasi di kawasan pusat Kota Nusantara. Dengan adanya kantor pusat tersebut, diharapkan koordinasi dalam pelaksanaan proyek-proyek infrastruktur dapat berjalan lebih optimal.
Ke depan, percepatan pembangunan di Kota Nusantara akan terus dilakukan dengan menggandeng lebih banyak investor. Dengan dukungan investasi yang kuat, ibu kota baru Indonesia ini tidak hanya akan menjadi pusat pemerintahan, tetapi juga sebuah kota modern yang memiliki infrastruktur kelas dunia serta fasilitas yang lengkap untuk mendukung kehidupan masyarakat.