Omah Fakta – Pengusaha nasional yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO), Garibaldi “Boy” Thohir, bersama perusahaan keluarganya, PT Trinugraha Thohir (TNT), memperluas portofolio investasinya di pasar modal. Langkah tersebut dilakukan dengan membeli 7,3 juta lembar saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI).
Selain memperbesar kepemilikan saham di AADI, perusahaan yang dipimpin Boy Thohir, yaitu ADRO, juga mengambil langkah strategis dengan melakukan pembelian kembali saham (buyback). Aksi korporasi ini dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 29 Tahun 2023 yang mengatur tentang mekanisme pembelian kembali saham oleh perusahaan terbuka.
Persetujuan terhadap kebijakan buyback telah diberikan oleh para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun 2024. Dalam pernyataan resminya di Jakarta pada hari Rabu, Boy Thohir menegaskan bahwa kebijakan tersebut diambil dengan mempertimbangkan kondisi pasar modal Indonesia yang tengah mengalami volatilitas tinggi.
Ia menjelaskan bahwa aksi pembelian saham AADI tetap dilakukan di tengah ketidakstabilan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), mengingat fundamental ekonomi nasional yang masih kuat. Dengan demikian, meskipun pasar saham domestik mengalami tekanan dalam beberapa hari terakhir, kondisi tersebut tidak seharusnya menghalangi investor untuk memperluas portofolionya di pasar modal Indonesia.
Menurut Boy Thohir, pelemahan harga saham seharusnya menjadi peluang bagi para investor. Ia menilai bahwa banyak perusahaan domestik yang memiliki kinerja keuangan solid dengan valuasi saham yang masih tergolong murah. Oleh karena itu, menurutnya, ini adalah momen yang tepat untuk melakukan pembelian saham tambahan.
Optimisme terhadap ekonomi nasional menjadi alasan utama Boy Thohir dalam melakukan aksi investasi ini. Ia menekankan bahwa perusahaan-perusahaan dalam negeri memiliki fundamental bisnis yang kuat dan layak untuk dijadikan pilihan investasi.
Pada akhir tahun 2024, AADI berhasil mencatatkan laba bersih sebesar 1,21 miliar dolar AS, atau sekitar Rp19,56 triliun berdasarkan kurs Jisdor pada 31 Desember 2024, yaitu Rp16.157 per dolar AS. Capaian tersebut menunjukkan peningkatan sebesar 5,86 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang membukukan laba bersih sebesar 1,14 miliar dolar AS.
Meskipun terjadi penurunan pendapatan sebesar 10 persen secara tahunan (year on year), yang membuat total pendapatan AADI turun menjadi 5,32 miliar dolar AS atau sekitar Rp85,94 triliun dari sebelumnya 5,91 miliar dolar AS pada tahun 2023, perusahaan tetap mampu mencatatkan pertumbuhan laba.
Langkah investasi yang diambil oleh Boy Thohir dan perusahaannya mencerminkan kepercayaan mereka terhadap stabilitas ekonomi nasional serta prospek bisnis di Indonesia. Dengan mempertimbangkan kinerja positif emiten domestik, strategi ini diyakini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi para investor yang melihat potensi pasar modal Indonesia.