Omah Fakta – Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sugiono, menegaskan kembali bahwa Indonesia berkomitmen untuk memperkuat kemitraan dengan Uni Emirat Arab (UAE). Langkah tersebut dilakukan dengan menghilangkan hambatan yang dapat menghambat kerja sama kedua negara.
Dalam acara Indonesia-UAE 3rd Roundtable Discussion yang diadakan di Jakarta pada hari Kamis, Sugiono menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia akan mengambil langkah-langkah konkret guna mengurangi berbagai rintangan yang selama ini menghambat kelancaran hubungan bisnis dan perdagangan antara Indonesia dan UAE.
Ia menyampaikan bahwa salah satu tantangan utama dalam kemitraan ini terletak pada sektor bisnis dan komersial, di mana birokrasi sering kali menjadi penghalang. Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen untuk memperlancar berbagai prosedur guna menciptakan kerja sama yang lebih efektif dan efisien.
Sugiono juga menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia tengah menargetkan pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen. Untuk mencapai target tersebut, diperlukan tata kelola yang baik, baik dalam sektor bisnis maupun dalam pemerintahan. Ia menekankan bahwa Indonesia perlu membangun ekosistem bisnis yang kondusif, serta menerapkan sistem yang mendukung dalam lembaga pemerintah agar kesepakatan dan rencana yang telah dibuat dapat berjalan dengan optimal.
Beberapa bentuk kerja sama bilateral antara Indonesia dan UAE juga telah sejalan dengan prioritas pembangunan nasional Indonesia. Kerja sama tersebut mencakup berbagai sektor strategis, seperti energi terbarukan, ketahanan pangan, hilirisasi industri, serta industri pertahanan. Kedua negara pun sepakat untuk mempercepat implementasi berbagai program yang telah disepakati demi mendukung pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Diskusi Indonesia-UAE 3rd Roundtable Discussion kali ini dihadiri oleh delegasi dari UAE yang dipimpin oleh Menteri Energi UAE, Suhail Al-Mazroui. Delegasi UAE berjumlah 48 orang dan terdiri dari perwakilan pemerintah serta pelaku bisnis, menjadikannya salah satu delegasi terbesar yang pernah dikirim oleh UAE untuk menghadiri pertemuan bilateral dengan Indonesia.
Sementara itu, delegasi dari Indonesia terdiri dari berbagai pejabat penting, termasuk Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, serta perwakilan dari Badan Pangan Nasional. Selain itu, sejumlah perusahaan besar Indonesia juga turut serta dalam pertemuan ini, seperti PT Pertamina, PT PLN, PT Inalum, PT Dirgantara Indonesia (PT DI), PT Pindad, PT PAL, PT LEN Railway Systems, serta beberapa perusahaan swasta dan asosiasi bisnis seperti SinarMas, InJourney, Infoglobal, dan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia.
Melalui pertemuan ini, kedua negara berupaya memperdalam hubungan kerja sama yang telah terjalin, tidak hanya dalam sektor ekonomi, tetapi juga dalam aspek strategis lainnya. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus mendorong kerja sama yang saling menguntungkan, serta memastikan bahwa kebijakan yang diterapkan dapat mendukung iklim investasi yang lebih baik bagi kedua negara.
Dengan adanya diskusi dan langkah-langkah konkret yang dilakukan, diharapkan hubungan bilateral antara Indonesia dan UAE semakin kuat, serta mampu memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di kedua negara.