Omah Fakta – Kasus pencurian sepeda motor yang dilakukan oleh tiga bocah SD di Gresik, Jawa Timur, akhirnya terungkap. Fakta baru menunjukkan bahwa aksi tersebut telah dilakukan sebanyak empat kali. Dalam pengakuan yang diberikan kepada polisi, mereka menyebutkan bahwa salah satu motor curian telah dijual kepada seseorang yang tidak dikenal dengan harga Rp150 ribu. Hingga kini, pihak kepolisian masih terus menyelidiki kasus ini untuk menemukan pihak yang membeli motor tersebut.
Kasus ini mulai terbongkar setelah warga memergoki ketiga bocah itu sedang mendorong motor hasil curian. Kejadian tersebut menarik perhatian warga sekitar yang kemudian mengamankan mereka sebelum menyerahkannya ke pihak berwajib. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh polisi, diketahui bahwa salah satu motor sudah dijual dengan harga yang sangat murah, sementara motor lainnya belum sempat diperdagangkan.
Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Abid Uais Al Qarni, mengungkapkan bahwa penyelidikan lebih lanjut masih terus dilakukan untuk mengetahui apakah ada pihak lain yang turut terlibat dalam kasus ini. Selain itu, kepolisian juga telah memanggil orang tua ketiga bocah tersebut guna memperoleh keterangan lebih lanjut terkait kejadian ini. Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan apakah ada orang lain yang mendorong atau mempengaruhi anak-anak tersebut dalam melakukan aksi pencurian.
Dari hasil penyelidikan yang dilakukan, terungkap bahwa ketiga bocah tersebut berasal dari keluarga yang kurang harmonis. Orang tua mereka sudah berpisah, sehingga masing-masing dari mereka kini tinggal bersama kerabat seperti kakek, nenek, atau paman mereka. Situasi keluarga yang tidak stabil membuat pengawasan terhadap mereka menjadi minim.
Kanit PPA Satreskrim Polres Gresik, Ipda Hendri Hadiwoso, menjelaskan bahwa orang tua dari ketiga bocah itu telah memenuhi panggilan polisi dan memberikan keterangan. Dalam pernyataan mereka, orang tua menyatakan bahwa tidak ada yang menyuruh anak-anak tersebut melakukan pencurian. Mereka pun mengaku tidak mengetahui bahwa anak-anak mereka telah melakukan tindakan kriminal.
Selain faktor keluarga, kurangnya pendidikan juga diduga menjadi salah satu penyebab utama mengapa anak-anak ini melakukan pencurian tanpa menyadari dampaknya. Polisi kini masih menelusuri keberadaan pembeli motor curian dan berusaha mengungkap apakah ada pihak lain yang memanfaatkan kepolosan mereka demi keuntungan pribadi.
Diketahui bahwa aksi pencurian ini bukanlah yang pertama kali mereka lakukan. Dari hasil pemeriksaan, ketiga bocah ini mengaku telah berhasil mencuri motor dengan cara yang sama sebanyak tiga kali sebelumnya. Keberhasilan mereka dalam beberapa aksi sebelumnya membuat mereka semakin berani untuk kembali melakukan pencurian.
Pada Selasa (18/3) sekitar pukul 04.30 WIB, aksi keempat mereka akhirnya terhenti setelah dipergoki warga di daerah Tlogopojok, Gresik. Saat itu, mereka berusaha mencuri sepeda motor Yamaha Mio berwarna putih biru milik seorang warga bernama Ade (35). Dengan memanfaatkan kondisi motor yang tidak dikunci setir, mereka dengan mudah membawa kendaraan tersebut dengan cara didorong ke tempat yang lebih sepi.
Namun, nasib sial menimpa mereka kali ini. Gerak-gerik mereka yang mencurigakan membuat warga sekitar curiga. Warga yang menyadari hal tersebut langsung bertindak dan mengamankan mereka sebelum menyerahkannya ke pihak kepolisian. Setelah dilakukan pemeriksaan, ketiganya mengaku bahwa aksi ini memang telah dilakukan berulang kali.
Hingga saat ini, kepolisian masih terus mendalami kasus ini dengan mencari kemungkinan adanya pihak lain yang terlibat, termasuk orang yang membeli motor hasil curian dengan harga yang tidak wajar. Meskipun ketiga bocah tersebut masih berusia di bawah umur, kepolisian tetap akan mengambil langkah hukum sesuai dengan prosedur yang berlaku. Pendekatan yang dilakukan tetap mempertimbangkan perlindungan anak serta upaya pembinaan agar mereka tidak kembali melakukan tindakan serupa di masa mendatang.