Omah Fakta – Pemimpin umat Katolik sekaligus kepala negara Vatikan, Paus Fransiskus, masih menjalani masa pemulihan setelah lebih dari sebulan mendapatkan perawatan di rumah sakit akibat penyakit pernapasan yang cukup serius. Vatikan dalam laporan terbarunya pada Rabu (19/3) menyampaikan bahwa kondisi kesehatan Paus yang berusia 88 tahun itu mengalami perbaikan secara bertahap.
Selama 33 hari terakhir, Paus telah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Gemelli, Roma, setelah didiagnosis menderita pneumonia bilateral yang dipicu oleh bronkitis parah pada Februari lalu. Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa kondisinya semakin membaik, didukung oleh terapi motorik serta fisioterapi pernapasan yang terus berkembang secara positif.
Sebelum mendapatkan perawatan di rumah sakit, Paus Fransiskus telah mengalami kesulitan berbicara dalam dua acara publik yang berlangsung pada 9 dan 12 Februari. Saat itu, dirinya mengalami bronkitis yang menyebabkan gangguan pernapasan, sehingga pidatonya harus dibacakan oleh ajudannya.
Pada 14 Februari, ia akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Gemelli setelah didiagnosis mengalami infeksi polimikroba yang menyerang saluran pernapasannya. Beberapa hari kemudian, tepatnya pada 18 Februari, Vatikan mengonfirmasi bahwa Paus Fransiskus mengalami pneumonia bilateral yang membuat kondisi kesehatannya semakin kompleks.
Keadaan kesehatannya sempat memburuk pada 22 Februari ketika ia mengalami serangan asma, yang menyebabkan kondisinya semakin kritis. Dalam perjalanan pemulihannya, Paus dua kali mengalami gagal napas akut, sehingga pada 3 Maret, tim medis memutuskan untuk kembali menggunakan ventilasi mekanis non-invasif guna membantu pernapasannya.
Namun, sejak 4 Maret, kondisinya mulai menunjukkan tanda-tanda stabilisasi. Secara perlahan, kesehatannya membaik dan progres pemulihannya semakin terlihat dari hari ke hari. Pada 16 Maret, untuk pertama kalinya sejak dirawat, Vatikan membagikan sebuah foto yang memperlihatkan Paus Fransiskus sedang berdoa di kapel dalam kamar rumah sakitnya.
Potret tersebut menjadi bukti bahwa pemimpin tertinggi umat Katolik ini semakin pulih dan mulai kembali menjalani rutinitasnya, meskipun dalam kapasitas yang masih terbatas. Dengan adanya perkembangan positif ini, banyak pihak berharap agar kesehatannya segera pulih sepenuhnya sehingga dapat kembali menjalankan tugas-tugas kepausannya dengan normal.