Polres Metro Jakarta Timur Tutup Jembatan di Cipinang Muara untuk Cegah Tawuran

0
Polres Metro Jakarta Timur Tutup Jembatan di Cipinang Muara untuk Cegah Tawuran

Sumber: antaranews.com

Omah Fakta -Kepolisian Polres Metro Jakarta Timur telah mengambil langkah tegas dengan menutup jembatan yang selama ini sering dijadikan sebagai jalur akses oleh para pelaku tawuran di Jalan Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur. Kebijakan penutupan jembatan ini diambil sebagai respons terhadap maraknya aksi tawuran yang sering terjadi di perbatasan antara wilayah Duren Sawit dan Jatinegara, yang sering melibatkan penggunaan senjata tajam. Keputusan ini diambil pada Senin (27/1) sore setelah insiden tawuran kembali terjadi di lokasi tersebut.

Menurut keterangan Kabag Ops Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Rachmat Eko, langkah ini merupakan bagian dari upaya preventif untuk mencegah terulangnya aksi tawuran serupa. Eko menjelaskan bahwa penutupan jembatan ini bertujuan agar tidak ada lagi akses yang digunakan oleh para pelaku tawuran. “Sebagai bentuk pencegahan, kami memutuskan untuk menutup sementara akses jembatan yang kerap digunakan untuk tawuran,” ungkapnya kepada wartawan pada Selasa.

Penutupan akses jembatan dilakukan pada Selasa dini hari dengan cara mengelas bagian pagar dan tiang besi jembatan. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa jembatan tersebut tidak bisa lagi digunakan oleh para pelaku tawuran yang sebelumnya memanfaatkannya. Eko menambahkan bahwa jembatan ini selama ini lebih sering disalahgunakan oleh pelaku tawuran dibandingkan dengan digunakan oleh warga yang hendak menuju pasar.

Untuk memastikan warga tetap dapat beraktivitas tanpa terganggu, Eko menjelaskan bahwa masyarakat yang ingin menuju Pasar Deprok, Jatinegara, bisa memutar melalui Jalan I Gusti Ngurah Rai. “Meskipun jembatan ini sering digunakan saat tawuran, jalan alternatif melalui Jalan I Gusti Ngurah Rai tetap bisa diakses oleh warga tanpa kendala,” jelasnya.

Penutupan jembatan ini tidak hanya sebagai respons terhadap tawuran, tetapi juga merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah Jakarta Timur. Eko mengungkapkan bahwa kepolisian telah bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur dan TNI untuk mengatasi masalah tawuran yang sudah menjadi permasalahan serius.

Kerja sama dengan Pemkot Jakarta Timur ini juga bertujuan untuk mencari solusi jangka panjang guna mengatasi tawuran antarwarga. “Kami bersama Pemkot Jakarta Timur sedang membahas langkah-langkah selanjutnya untuk mengurangi, bahkan menghilangkan tawuran antarwarga. Kami juga melibatkan TNI dan stakeholder lainnya untuk menjaga keamanan di wilayah tersebut,” tambah Eko.

Sebagai bagian dari upaya untuk mencegah tawuran lebih lanjut, Eko menegaskan bahwa pihak kepolisian akan terus melakukan patroli rutin di titik-titik rawan tawuran di wilayah Jakarta Timur, termasuk di Jatinegara, Duren Sawit, dan Pulogadung. Eko menyebutkan bahwa surat perintah telah dikeluarkan agar anggota kepolisian selalu siaga di wilayah-wilayah yang sering menjadi lokasi tawuran.

“Patroli rutin di titik rawan tawuran tetap dilakukan. Kami juga memastikan anggota kami selalu berada di wilayah yang kerap digunakan untuk tawuran, untuk menghindari terjadinya aksi kekerasan tersebut,” ujar Eko.

Langkah penutupan jembatan ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, karena diharapkan dapat mengurangi aksi tawuran yang selama ini meresahkan masyarakat sekitar. Selain itu, upaya ini juga menunjukkan komitmen Polres Metro Jakarta Timur untuk meningkatkan keamanan di wilayah Jakarta Timur dengan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk TNI dan Pemkot.

Masyarakat juga diimbau untuk tetap mendukung upaya kepolisian dalam menciptakan keamanan dan ketertiban di lingkungan mereka, dengan melaporkan setiap aktivitas yang mencurigakan atau berpotensi mengarah pada tindakan kekerasan atau tawuran. Dengan kolaborasi yang erat antara aparat kepolisian, pemerintah daerah, dan masyarakat, diharapkan situasi keamanan di Jakarta Timur dapat semakin membaik, dan tawuran antarwarga dapat diminimalisir.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *