Omah Fakta – Pemerintah melalui Kementerian Sosial tengah mempersiapkan operasional Sekolah Rakyat yang dijadwalkan akan mulai berjalan pada bulan Juli mendatang. Dalam upaya mendukung kelancaran program ini, dibutuhkan sekitar 700 tenaga pengajar yang telah mengantongi sertifikat Pendidikan Profesi Guru (PPG). Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengungkapkan bahwa jumlah tersebut telah disesuaikan dengan kapasitas murid yang akan diterima di seluruh Sekolah Rakyat yang siap beroperasi.
Dalam sebuah kunjungan ke Pusdiklat Kemensos di Jakarta Selatan pada Kamis pagi, Mensos menjelaskan bahwa perhitungan sementara menunjukkan bahwa lebih dari 2.000 murid akan mengikuti pendidikan di Sekolah Rakyat. Oleh karena itu, diperkirakan jumlah guru dan pamong yang dibutuhkan mencapai sekitar 700 orang.
Untuk proses seleksi guru, Kementerian Sosial bersama Tim Formatur Sekolah Rakyat telah mengajukan permintaan kepada Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (Dirjen GTKPG) Kemendikdasmen agar menyeleksi sekitar 60 ribu guru PPG Prajabatan. Penyeleksian ini akan mempertimbangkan faktor kedekatan domisili calon pengajar dengan lokasi Sekolah Rakyat yang tersedia.
Dalam mekanisme seleksi tersebut, calon guru yang tinggal di sekitar lokasi sekolah akan mendapatkan prioritas jika mereka mendaftar. Sebagai contoh, jika terdapat Sekolah Rakyat di Jakarta Selatan, maka guru yang berdomisili di wilayah tersebut akan diutamakan. Jika tidak ditemukan kandidat yang sesuai, maka seleksi akan diperluas ke wilayah-wilayah terdekat seperti Jakarta Barat atau Jakarta Timur.
Sebelumnya, Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat Mohammad Nuh menegaskan bahwa selain kompetensi akademik, empati sosial juga menjadi salah satu faktor yang akan diuji dalam seleksi guru. Menurutnya, meskipun calon guru telah menyelesaikan PPG, mereka tetap harus mengikuti tes tambahan untuk memastikan bahwa mereka memiliki kepedulian sosial dalam mengajar.
Proses rekrutmen guru ini dijadwalkan akan dimulai pada awal April, bersamaan dengan seleksi penerimaan murid yang akan bersekolah di Sekolah Rakyat. Para guru yang lolos seleksi nantinya tidak akan langsung mengajar, tetapi terlebih dahulu mengikuti pelatihan selama satu bulan. Setelah itu, mereka akan menjalani masa orientasi agar lebih siap dalam menghadapi situasi di lapangan.
Jika semua tahapan berjalan sesuai rencana, maka pada awal Juli nanti, para tenaga pengajar yang telah disiapkan akan siap untuk menjalankan tugasnya. Dengan adanya persiapan matang ini, diharapkan Sekolah Rakyat dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang membutuhkan akses pendidikan berkualitas dengan tenaga pengajar yang profesional serta memiliki empati tinggi terhadap kondisi sosial murid-muridnya.