Omah Fakta – Pelaksanaan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) terus mengalami evaluasi guna memastikan efektivitasnya dalam mewujudkan pemerataan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menegaskan bahwa program ini akan terus diperbaiki dan dikembangkan agar memberikan manfaat yang lebih besar di masa mendatang. Dalam kesempatan penutupan TMMD ke-123 yang dilaksanakan di Morowali, Sulawesi Tengah, ia menyampaikan apresiasi terhadap dukungan dari berbagai pihak, termasuk stakeholder dan masyarakat, yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan program tersebut.
TMMD ke-123 merupakan program lintas sektoral yang tidak hanya melibatkan TNI, tetapi juga melibatkan Polri, Kementerian/Lembaga, serta berbagai elemen masyarakat. Program ini dilaksanakan secara serentak di 50 kabupaten/kota dengan tujuan untuk mempercepat pembangunan di daerah yang masih menghadapi kendala infrastruktur dan fasilitas pelayanan publik. Dengan mengusung tema “Dengan Semangat TMMD Mewujudkan Pemerataan Pembangunan dan Ketahanan Nasional di Wilayah”, kegiatan ini mencerminkan kolaborasi nyata antara pemerintah dan masyarakat untuk menciptakan perubahan positif.
Menurut KSAD, TMMD telah terbukti sebagai program yang efektif dan akan terus dilaksanakan secara berkelanjutan. Jika dijalankan secara konsisten, program ini diyakini dapat mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat serta memberikan dampak positif bagi kehidupan mereka di masa depan. Selain itu, sinergi antara TNI dan pemerintah daerah juga semakin diperkuat agar program ini dapat menjangkau daerah terpencil dan terisolasi yang membutuhkan perhatian khusus.
Beberapa pemerintah daerah bahkan telah menyatakan komitmennya untuk meningkatkan pelaksanaan TMMD dan Karya Bakti guna mempercepat pembangunan serta kesejahteraan di wilayah masing-masing. Sinergi antara berbagai pihak dianggap sebagai kunci utama dalam menyukseskan program ini.
Pada kesempatan tersebut, KSAD juga melakukan peninjauan terhadap hasil pembangunan, termasuk titik air bersih yang telah direalisasikan melalui program TMMD ke-123 di Morowali. Program ini berlangsung sejak 19 Februari hingga 20 Maret 2025 di Desa Bente dan Sakita, Kecamatan Bungku Tengah. Selama pelaksanaan, berbagai sasaran fisik maupun non-fisik telah diselesaikan demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat.
Beberapa sasaran fisik yang telah terealisasi dalam program ini mencakup pembangunan jalan sepanjang 9,6 kilometer dengan lebar 2,4 meter, pembuatan lima titik sumur bor, serta pembangunan enam unit rumah tidak layak huni (RTLH). Selain itu, jalan rabat beton juga telah dibangun, jembatan direnovasi, serta dua ruang kelas pondok pesantren berhasil didirikan.
Tidak hanya itu, TMMD ke-123 juga berkontribusi dalam program penghijauan dengan menanam 10.000 pohon, mengembangkan ketahanan pangan di lahan seluas 11 hektare, membangun kandang ayam petelur, serta menyediakan fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK) dan dapur sehat bagi masyarakat.
Di samping proyek pembangunan fisik, berbagai kegiatan non-fisik turut menjadi bagian dari program ini. Berbagai sosialisasi digelar, seperti penyuluhan kesehatan, keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), pertanian, serta keluarga berencana (KB). Selain itu, edukasi mengenai wawasan kebangsaan dan bahaya narkoba juga disampaikan kepada masyarakat. Beberapa kegiatan sosial, seperti pasar murah, bakti sosial, dan donor darah, turut menjadi bagian dari program ini guna memberikan manfaat langsung bagi warga sekitar.
Dengan beragam kegiatan yang telah dilaksanakan, TMMD ke-123 menjadi bukti nyata bahwa pembangunan di daerah terpencil dapat dipercepat melalui kerja sama lintas sektor. Program ini tidak hanya meningkatkan infrastruktur, tetapi juga menanamkan kesadaran akan pentingnya semangat gotong royong dalam membangun bangsa. Ke depannya, diharapkan TMMD dapat terus berkembang dan memberikan dampak yang lebih luas bagi masyarakat Indonesia.